Moeldoko: Mulai 2023, Seluruh Rumah Sakit di RI Pakai Produk Dalam Negeri

22 Desember 2022 23:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko beri keterangan pers usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Media Center B20, Bali, Senin (14/11).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko beri keterangan pers usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Media Center B20, Bali, Senin (14/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
KSP Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengatakan, dirinya telah mengumpulkan perwakilan dari asosiasi rumah sakit di seluruh Indonesia pada Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
Moeldoko mengungkapkan, dalam pertemuan itu, disepakati semua rumah sakit di RI khususnya swasta akan didorong menggunakan produk dalam negeri.
"Saya mengumpulkan asosiasi-asosiasi rumah sakit seluruh Indonesia termasuk dengan swasta untuk membuat kesepakatan bahwa semua rumah sakit-rumah sakit itu khususnya swasta didorong untuk menggunakan produk dalam negeri," kata Moeldoko saat ditemui di Plaza Indonesia.
Suasana rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Eks Panglima TNI ini menjelaskan, demi memperlancar kesepakatan itu, dalam waktu dekat akan diterbitkan instruksi presiden. KSP akan monitoring dan evaluasi agar program ini berjalan dengan baik.
"Ada inpres presiden dan kantor KSP punya tugas untuk monitor dan evaluasi sejauh mana serapan anggaran APBN, APBD dilakukan oleh kementerian dan lembaga dalam pembelian produk-produk dalam negeri," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Ini tadi antara BPJS dengan rumah sakit-rumah sakit itu bersepakat. sebelumnya ada 10 kesepakatan, menjadi tambah lagi 1 menjadi 11 kesepakatan. Kesepakatannya adalah rumah sakit-rumah sakit itu akan menggunakan produk dalam negeri," tambah dia.
Lebih lanjut, pembelian produk dalam negeri ini bagi rumah sakit milik pemerintah akan dibantu menggunakan APBN hingga APBD. Ditargetkan program ini berjalan mulai 2023.
"Itu kalau bisa terbelanjakan Rp 400 triliun, maka akan mempengaruhi pertumbuhan (ekonomi) kurang lebih 1,8-1,9 persen. Tadi sudah MoU," kata Moeldoko.